Repost: Dan Perumpamaan itu..... (tentang berbagi: Julio)



Pagi tadi, kuusap lembut kepala Julio. Dia menangis keras saat kupindahkan dia kebelakang untuk mandi sinar matahari. Entah apa yang dia rasakan. Pasti sakit. Pasti. Sabar ya nak...aku bisa merasakan sakit itu

Kepala Julio berkeringat. Ya, karena kepala itu lebih banyak ditutup dengan kain. Ya, disini hanya aku yang dengan berani membuka kain penutup kepalanya. Yang lain tak berani melakukan bukan karena tak sayang. Bukan karena tak cinta. Tapi karena begitu besar rasa kasihan itu menyesak dada. Kasihan. Tak tega melihat bayi sekecil itu menanggung beban berat kepala yang luar biasa berat.

Kulihat wajahnya yang khas wajah hidrocephalus. Matanya seperti tertekan karena cairan yang berlebihan di kepalanya. Mata itu bergerak-gerak mempertahankan posisi. Ah....

Kubuka bajunya agar hangatnya mentari menjalari perutnya. Tampak selang yang tertanam dari kepala itu berakhir di perut kanannya. Masuk ke pencernaan. Mengalirkan cairan dari kepala itu ke pencernaan. Semua terlihat jelas. Selang dari kepala hingga perut. Sekali lagi aku hanya terpaku.... hilang sudah semua teoriku bahwa saat menggendong bayi, sebaiknya si ibu bicara dan menggodanya... karena bayi tahu.. Aku hanya diam

Aku terpaku lagi. Kuusap kepalanya sabil membersihkan keringat dari kepala itu. Dan itu bukan hal yang mudah teman. Sebagian hatiku yang lain berkata tak tega.... tapi biarlah kulakukan itu agar ada cinta diantara kami. Agar dia tahu, aku belajar mencintainya yang baru beberapa hari mengisi hari-hariku dan kuusahakan merawat dia dengan yang terbaik yang aku bisa.
Lalu kucium pipinya yang tirus. Tubuh kurus itu bereaksi. Lalu kubisikkan: "Kuat dirimu nak!".
Ah sangat tak sepadan besarnya kepala dengan kurusnya tubuh itu....
Tak terasa aliran panas itu mengalir dari mataku dan sekelebat perih dihatiku...

Dari banyak kasus yang ada dihadapanku aku belajar. Julio ini perih, pelik dan sedih....
Ntah sampai kapan dia bisa kudekap dan kucium....
Akan kuusahakan yang terbaik untuknya...

Dan masih tentang yang terbaik...
Yang terbaik membutuhkan banyak pengorbanan...
Bukan tentang pengorbanan itu yang kusesalkan....
Tapi satu yang pasti dinegara ini...
Sakit itu butuh dana
Tak sedikit....

Dulu saat Thorif kularikan dengan secepat kilat ke RS saat dia tak mampu lagi bernafas dan harus dibantu ventilator...
Aku dihadapkan pada pertanyaan: "Sanggup membayar 500Ribu hingga satu juta perhari"
Saat itu tak ada pilihan untuk bilang tidak....harus ya

Dan kemarin aku mengakui terlambat membawa Luna....dan ini membawa perih dihatiku...pedih hingga saat ini ketika kulihat wajahnya... aku bersalah nak..sangat bersalah
Kami kehilangan ceria Luna hanya karena keterlambatan mengambil keputusan membawanya ke RS hanya karena masalah biaya...
Orangtua Luna hanya remaja biasa yang hanya bingung saat ditanya "bagaiman dengan Luna?"

Dan inginku, ini tak terjadi pada Julio...
Kusadari aku merawat anak-anak dengan keistimewaan sejak lahir...
Keistimewaan itu akan selalu menjadi alasan datangnya vonis-vonis dokter berikutnya...
Seakan penyakit itu akan selalu jadi teman hidup mereka..
Ditambah semua keterbatasan....

Mereka bersamaku namun akupun tak mampu banyak berbuat...
Karena dana adalah salah satu hal yang paling menentukan untuk mengambil keputusan

Dan akupun tak dapat memutuskan karena akupun tak punya apa-apa.
Aku hanya punya tenaga dan doa....

Aku memang seorang bidan
Ah aku jadi teringat bahwa kemarin saat aku masih sekolah di kebidanan...
Begitu banyak temanku yang masuk Kebidanan karena paksaan orang tua
Karena Orang tua melihat menjadi bidan itu sejahtera
Dengan gelang yang keroncongan di tangan, cincin yang berderet...
Mobil yang parkir dua atau tiga di garasi...
Aku tak menyalahkan orang tua-orang tua itu...Mereka menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya

Tapi aku bukanlah bidan yang orang tua itu lihat...
Aku membantu pasien jampersal yang lebih sering klaimnya datang terlambat bahkan berbulan-bulan
Aku tidak sampai hati meminta biaya dari pasien yang datang bersepeda...
Akhirnya aku hanya ingin pasienku selamat. Tak lain...
Dan insya Allah, doa mereka itu yang terdengar sangat indah ditelingaku: "Gusti Allah yang membalas ya bu..."

Tapi hari ini aku bersyukur hingga tak sabar kuselesaikan catatan ini
Begitu banyak hati-hati yang terketuk untuk berbagi.
Julio disayang begtu banyak orang yang bahkan tak mengenalnya...
Hanya memandang fotonya dan cinta itu ada....

Ya Julio ada disini....
Luna juga disini...
Juga mungkin akan ada lagi bayi atau perempuan tak beruntung yang akan mampir kesini...
Menemani mereka dalam sekilas hidup
Mendorong mereka untuk meraih masa depan yang bercahaya...

Karena kuterima takdirku bahwa hidup ini harus kubagi dengan mereka
hal yang tak pernah aku impikan dahulu...
Semua berjalan begitu saja

Dan apapun yang terjadi, aku tak akan pernah sanggup menolak dan berkata tidak
Bagaimanapun sulitnya...
Aku hanya punya pilihan menerima mereka
Walau dalam perjalanannya mungkin akan banyak merepotkan sahabat-sahabatku...

Sekali lagi...aku bersyukur "cinta itu ada"
Berbagi akan tetap jadi bagian hati...

Terimakasih teman atas semua kepercayaan itu
Aku berjanji akan membawa semua kepercayaan itu pada jalan kebenaran
Karena amanah itu harus tersampaikan

“Perumpamaan org2 yg menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dg sebutir benih yg menumbuhkan tujuh bulir, pd tiap2 bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yg Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS 2:261).

Rasulullah bersabda, “Org yg membantu (meringankan beban) janda2 & org miskin, seperti org yg berjuang dijalan Allah, serta seperti org yg berpuasa di siang hari selamanya & shalat di malam hari selamanya” (HR Bukhori Muslim),
Percaya janji itu...
Allah....
Ikhlaskan dan istiqomahkan hatiku...

Malam ini aku bahagia bisa menuliskan semua

sumber: https://www.facebook.com/notes/mugi-rahayu/dan-perumpamaan-itu-tentang-berbagi-julio/10152591668941393

Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)