Puisi: Makna


Ada puisi tentang mentari, memakna hari dengan mencintai bumi. Tidak pernah datang padanya, sekalipun. Bahkan ketika ia sedang menari di atas awan sekalipun.

Dia mencakar langit, dia berteriak pada langit, marah kenapa letaknya begitu jauh dari bumi. Ia mencintai langit –tapi lebih mencintai bumi.

Dia juga geram pada malam, yang datang dengan temaram. Ia tak suka di pandang, lebam hati nya muram. Ia marah pada langit, ia mencintai langit –tapi lebih mencintai bumi.

Lalu suatu hari dia beranikan mendekat pada bumi, sedikit demi sedikit. Tapi sedikit itu bermakna banyak. Bumi terbakar, kutub-kutub kebaikannya meleleh. Banyak pulau amalnya tenggelam. Lalu mentari menatap ke langit.

Mentari penuh tanya dan iba. Kenapa mendekat pada kekasihnya menjadi papa. Bumi itu terbakar jika aku dekati, padahal bumi itu satu-satunya yang aku cintai. Lalu langit menjawab, lalu mentari mengerti.




“Mentari begitu mencintai bumi, menyinarinya setiap hari. Tapi mentari sadar, mendekat pada sang kekasih menyebabkan binasa”

Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)