Mengukir Inspirasi


Malam ini saya sedang sangat bingung, saya tidak dapat menemukan inspirasi untuk membuat dream book. Saya juga kehabisan untuk membuat sebuah desain halaman berita yang biasanya mudah buat saya. Entah kenapa malam ini semuanya terasa tidak berjalan dengan baik.

Saya belajar dari Jamil Azzaini bahwa menulis di blog itu haruslah sesuatu yang bermanfaat, bukan sekedar menulis. Tetapi malam ini saya juga kehabisan inspirasi untuk menulis sesuatu yang mungkin akan bermanfaat untuk orang lain. Saya kehabisan inspirasi.

Inspirasi sebenarnya seperti kesempatan berbuat baik. Dia tidak bisa ditunggu, tidak bisa di cari-cari, tetapi dia akan hadir ketika kita menciptakan kesempatan tersebut. Maka saya mencoba terus menciptakan inspirasi-inpirasi yang saya butuhkan. Mulai dari mendengarkan musik pop (yang belakangan sudah sangat jarang saya dengarkan--) lalu membuka kumpulan desain di internet dan lain-lain. Hasilnya? Masih nihil.

Guru bimbingan konseling saya sewaku SMA dahulu pernah mengatakan bahwa sebenarnya ketika kita mendapati diri kita memiliki sebuah permasalahan, maka di saat yang sama otak kita akan otomatis memproses dan menciptakan sebuah solusi. Hanya saja seringkali karena banyak hal, kita mengabaikan hal tersebut. Termasuk karena masalah kepercayaan pada diri sendiri. Secara reviva bukan secara revita.

Maka malam ini ketika inspirasi enggan singgah pada saya yang sedang membutuhkannya. Saya memutuskan untuk menulis sesuatu untuk blog saya (yang meskipun juga tanpa inspirasi), lalu jika setelah itu tak jua menemukan inspirasi. Saya akan tidur.
Setidaknya ada satu alasan yang bisa saya ajukan jika ada yang menanyakan kenapa saya tidur, yaitu tweet @felixsiauw berikut:

“Lebih baik istirahat dalam ketaatan, daripada sibuk dalam kesia-siaan.”

Salam,
A. Awwabin
Ingin berkomunikasi dengan saya? Silakan via Twitter di @27aboy

Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)