Ada kalanya manusia dan
anak langit menyatu dalam sebuah jiwa. Manusia adalah anak-anak bumi, mencintai
bumi dengan begitu. Tapi anak-anak langit tidak begitu mecintai bumi, mereka
anak-anak langit, jua mencintai langit. Malaikat? Bukan, mereka bukan malaikat.
Tapi mereka anak-anak langit.
Lalu ketika kalanya
manusia dan anak-anak langit menyatu dalam sebuah jiwa, maka yang terjadi
adalah derap kebaikan yang memuncak. Ia menancap ke langit sebagai amal yang
mengalir terus, laiknya anak-anak sungai yang hingga kelak terus berlari riang
menuju ibundanya, samudera.
Aku menemukan seringkali
kala-kala seperti ini. Kala dua sayap peradaban ini menyatu, kala kedua sayap
ini mengepak tanpa pamrih. Terbang ke setiap penjuru sudut malam dan kelam,
memberi cahaya dengan satu frasa: Kader Dakwah
Kala seperti ini rasanya
begitu indah, segar dan begitu syahdu. Rasanya seperti menatap embun pagi
kawan, lalu harum laik kesturi dan menyejukkan dalam lamun air terjun
pegunungan, nyaman.
Maka jiwa-jiwa sang
langit menguasai manusia, terus menebar sari kebaikan, dan bersamanya menjadi
madu. Manis dan mujarab. Mereka ini laiknya menulis di altar bulan, letaknya di
antara langit dan bumi. Mereka ukir mimpi-mimpi yang akan terjun ke bumi
bersama hujan. Berlari menuju dedaunan, dan mengkristal menjadi embun. Lalu ada
jua menjadi sungai yang mengairi, dan ada juga yang mengisi danau tuk memberi
penghidupan.
Ini bukan tentang
bayaran, sepertinya anak langit tak butuh yang seperti itu. Ini bukan tentang
popularitas, anak bumi kala mengenal anak langit tak lagi membutuhkannya. Ini bukan
juga tentang bidadari, karena bagi anak langit, semuanya telah ditulis sang
pena dengan tinta yang telah mengering.
“laki-laki yang baik
hanya untuk wanita yang baik” begitu Firman-Nya.
Ini tentang mengkaryakan
diri, tentang memberi artian pada peradaban dan kehidupan. Ini tentang menjadi
bunga yang berkelopak manfaat, menghasilkan sari yang jua bermanfaat, dan
menjadi madu yang manis. Ini juga tentang sekumpulan frasa Sabda Sang Rasulullah
yang wajahnya bercahaya, berada di Syurga.
“Sebaik-baik Manusia
adalah yang paling banyak manfaatnya untuk lingkungannya”
Oktober 2013
Keren
ReplyDeleteTerima Kasih ^^
Deletesilahkan berkunjung lagi .. :D