Serial: Huruf Kecil


Aku mencintai huruf kecil, kini. Mendalam dan begitu dalam. Aku mencintai huruf kecil sehingga ia tak pernah diperhitungkan. Aku menyukainya dalam sebenarnya, kini ia membersamai sari roti dan ultramilk yang lebih dulu aku suka.

Aku mencintai huruf kecil atas nama tulus. Aku menyukai dengan penuh, aku menyukai huruf kecil. Aku hanya menginginkan huruf kecil yang tak sering mendera tangis. Huruf kecil yang tangguh, tak jua banyak bicara. Ia diam tapi penuh hikmah.

Huruf kecil untukku tak harus huruf kecil ‘c’ dalam bahasa indonesia, atau ‘b’ dalam bahasa inggris. Aku hanya ingin huruf kecil ‘s’ yang dalam bahasa indonesia dan bahasa arab pun tetap ‘s’ dalam bentuk pengucapan sedikit berbeda.

Aku ingin huruf kecil yang senantiasa mengulum senyum dalam lantunan hari. Melipat gemuruh keruh keluh dalam sayapnya yang mengepak di atas senja. Aku ingin huruf kecil menulis rangkaian kisah yang meliuk indah bersama merpati. Lalu menari bersama camar. Dan tak lupa bersarang macam pelikan.

Huruf kecil ini jumlahnya banyak. Mulai sekarang aku mencintainya, dan ingin terus bersamanya hingga kapan kelak. Tapi huruf kecil dan aku adalah dua mata. Menatap bersama, pemandangan yang sama, tetapi tak kan pernah bertemu, bahkan bertemu pandangpun.

Hingga kelak harus seperti kedua tangan, bersidakep temu dalam sholat. Tangan kanan dan tangan kiri.

Huruf kecil memberi inspirasi dan mimpi, bersama terangnya mentari yang menjalari bumi. Menumbuhkan pepohonan oak yang rindang. Merekah dan cerah.


Oktober 2013
Salam,
A. Awwabin
Ingin mengobrol dengan saya? silahkan via twitter @27aboy

Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)