Beruntai-untai Kehidupan


“Allah Maha mengalahkan (menang) di atas segala urusan-Nya” (QS. Yusuf: 21)

Saya merasakan tubuh ini melayang bebas ke angkasa, menyapu awan-awan dengan wajah. Lalu saya mencoba menatap ke bawah, menatap pias pada bumi. Dan saya melihat benang-benang berwarna-warni melintasi setiap benua, berhubungan satu sama lain. Manusia bergerak dengan benang-benang itu. Seharian.

Saya lihat seorang pemuda baru saja bangun dari sujud terakhirnya, lalu satu benang menjuntai berlari menuju sebuah pulau. Ah itu kampung halamannya. Lalu ia bersalam kanan kiri, setelah itu mengangkat tangannya untuk bermunajat, dan satu, dua, lalu tiga benang melesat menuju sebuah gubuk. Ah itu panti asuhan dekat tempatnya tinggal sekarang.

Dan kini saya menyadari satu hal bahwa sebenarnya semua yang ada di dunia ini berhubungan, semuanya berkaitan. Apa yang kita alami sekarang, kemudahan bertangkai keberkahan, yang bahkan seringkali tidak kita minta, adalah andil dan do’a-do’a sahabat serta handai taulan kita. Semuanya tertaut dengan sangat indah.

Begitu juga hubungan antara perbuatan baik dan balasannya. Semuanya akan berkaitan, tidak peduli apapun agama anda. Allah dengan Maha Rahman-Nya akan membalasnya dengan kebaikan. Apa yang terjadi esok adalah buah apa yang hari ini kita ukir, atau di masa lalu.

Semua hal yang berkaitan ini tidak melihat ruang dan waktu, semua akan bertautan meski ia lintas benua. Saat indonesia kini tenteram-tenteram saja, mungkin itu adalah buah do’a dari saudara-saudara muslim kita yang sedang ter-perangi di timur tengah sana. Maka jika kelak kemenangan datang pada islam di sana, maka jadikanlah benang tautannya salah satunya melesat pada diri kita.

Agar kelak di syurga, kita memiliki batu bata yang cukup untuk sama-sama membangun menara cahaya bersama. Yang menjulang begitu tinggi dan terang.

Maka sekarang sudah berapa untaian benang yang kita kirim untuk siapapun di sekitar kita. Sudah berapa untaian benang yang kita kirim melintasi benua, dan sudah sebarapa untaian benang yang mungkin akan mendatangi kita.

“sungguh tidaklah berdo’a seseorang untuk saudaranya (tentang kebaikan) selain malaikat akan mendoakan hal yang sama untuknya”


Renungan:
Hari ini kita sama sekali tidak berhasil menemukan wajah islam di belahan manapun di indonesia. justru kita lebih sering melihat wajah islam di eropa sana, melalui kebersihan, kedisiplinan dan kejujurannya. kita juga bisa menemukannya di jepang dengan budaya malu yang sangat baik. justru di negara-negara dengan penduduk islam yang sangat sedikit.

Indonesia yang penduduk islamnya terbesar di dunia, pada hakikatnya bisa lebih dari negara atau belahan bumi yang lain. maka mari kita mulai dari diri kita sendiri, untuk mulai membuat juntaian-juntaian kebaikan sebanyak mungkin, sehingga akan memberi perubahan di Indonesia ke arah yang lebih baik. semoga ...

Oktober 2013



Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)