Mungkin banyak
sekali dari kita atau bahkan semuanya ingin masuk Syurga. Tetapi ada satu hal
yang (mungkin) banyak dari kita juga lupa memperhitungkan bahwa di dalam syurga
itu kita kekal selamanya. Jadi jika orientasi atau paradigma kita selama di
dunia adalah untuk masuk syurga, maka ada satu pertanyaan menarik yang harus
bisa kita jawab.
“setelah masuk syurga
nanti, kita mau ngapain di sana?”
Mungkin beberapa
dari kita langsung terbayang sesuatu yang menyenangkan setelah membaca
pertanyaan tersebut, sesuatu yang di dunia dilarang atau sesuatu yang sangat
kita idam-idamkan selama ini. Dan semua itu kita pikirkan karena kita
menganggap kalo di syurga semuanya boleh kita lakukan, tanpa berpikir hal itu
halal ataupun haram.
Dan lagi-lagi
ada satu hal yang seringkali tidak kita sadari, bahwa di syurga kelak kita
kekal abadi, sehingga kita tidak akan pernah menemui yang namanya “akhir”. Lalu
apa yang menjadi masalah dari kekekalan syurga tersebut?
Jawabannya
adalah karena ketika kita menemui kekekalan, maka kita akan menemui bahwa kita
tidak lagi berpikir sesuatu itu secara sempit. Analoginya begini, kita sedang
berlibur ke pulau bali, kita hanya berlibur selama seminggu, maka dalam
seminggu itu kita akan melakukan apa saja yang menurut kita menyenangkan
dilakukan di bali. Seperti berbelanja, main ke pantai, atau berkunjung ke
danau. Itu semua kita lakukan karena singkatnya waktu kita berada di sana. Coba
bandingkan dengan penduduk asli bali, kira-kira mereka akan sengebet itu gak
melakukan semua yang kita lakukan? Atau mereka akan santai-santai saja karena
mereka bisa melakukan hal itu kapanpun mereka mau. Bahkan mungkin ada beberapa
yang sudah puluhan tahun di bali tapi belum pernah ke pantai.
Itu semua
terjadi karena penduduk bali tidak terjepit akan waktu dan bagi mereka itu
bukanlah hal yang spesial. Begitu juga ketika kita di syurga kelak, kondisi
kita adalah bisa melakukan apa saja, kapan saja, dimana saja, dengan apa saja. Dan
kita disana kekal. Lalu akankah kita sengebet di dunia? Akankah kita punya
keinginan akan sesuatu di dunia? Semua itu bisa anda jawab sendiri.
Disini saya
hanya ingin memberi gambaran bahwa frame berpikir kita tentang syurga haruslah
berubah. Anggaplah syurga sebagai bonus yang kita peroleh karena kita menjauhi
apa yang menjadi kebiasaan orang-orang munafik, tapi jangan jadikan itu sebagai
tujuan, apalagi karena ingin melakukan hal-hal yang diharamkan di dunia. Ubahlah
frame berpikir kita bahwa semua yang kita lakukan di dunia ini adalah untuk
meraih Ridho Allah SWT.
Karena bisa
saja, saking bersyukurnya kita akan Rahmat Allah memasuki Syurga, kita akan
menghabiskan waktu kita disana hanya untuk sholat dan ber-hamdalah. Dan kita
juga tidak akan tertarik akan semua fasilitas yang ada karena kita berpikir
kapan saja kita bisa mendapatkannya, karena kita kekal di dalam syurga.
Semoga tulisan
ini dapat menginspirasi kita semua bahwa tujuan hidup kita adalah Ridho Allah
terhadap semua yang kita lakukan di dunia, dan semoga kita dapat memetik yang
terbaik kelak di akhirat dan di hari penghakiman.
Tulisan ini
terinspirasi dari pertanyaan seorang ulama yang terkutip:
“kelak
di Syurga, masih bolehkah saya sholat? Kelak kalau sudah masuk syurga, terus
kita ngapain?”
Medan,
September 2013.
0 comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut mu? :)