terkadang prinsip ekonomi gak cuman bisa dipake dalam kehidupan berbisnis duniawi aja, menurut gue bisa juga tuh dipake buat dapetin hal yang lebih bagus dan lebih kekal. yaitu Pahala.

berbisnis pahala mungkin salah satu caranya,
analogi nya begini, jika dalam sebulan kita membutuhkan sejumlah tertentu uang, maka kita juga harus berusaha 'minimal' sama dengan kebutuhan kita, dengan kata lain, kalau kurang 1% saja usaha kita maka kita akan mengalami penderitaan yg sama besarnya. maka sama dengan pahala, selama 1 hari kita membutuhkan pendapatan tetap pahala sebesar 5 waktu sholat, maka jika kita meninggalkan 1 sholat saja, kita akan mengalami penderitaan yang entah dimana, baik dunia maupun akhirat.

analogi lainnya, dengan pendapatan tetap kita, kita cuman bisa pake buat makan dan keperluan pokok saja, tapi untuk keperluan tambahan seperti membeli peralatan rumah, perhiasan, kendaraan harus kita dapatkan dari pendapatan tambahan kita, nah dalam ibadah pendapatan tambahan kita adalah sholat sunnah, sedekah, berbuat baik dan tulus, sholat tahajjud, sholat dhuha, 1 juz Al-qur'an/hari, dll. tapi bukan berarti kita bisa hanya melaksanakan yg sunnah untuk menutupi kebutuhan yg wajib, karena sholat 5 waktu ibarat pekerjaan tetap kita yg harus kita kerjakan dan tekuni setiap hari.

letak bisnis nya dimana ?
itu semua sudah merepleksikan nilai bisnis itu sendiri, ingat seandainya seseorang tidak menyadari hal ini, dia akan merasa cukup dengan ibadah 5 waktunya saja, tanpa memperdulikan ibadah sunnah nya, karena dia merasa itu sudah 'cukup', padahal pada hari kiamat nanti yang pertama dihitung adalah sholat 5 waktu, seandainya sholat 5 waktu tersebut berkualitas buruk, maka yg selanjutnya ditanya adalah sholat sunnah nya, sebagai penyempurna sholat 5 waktu tersebut.
Wallahua'lam bisshowab..

semoga Allah memudahkan langkah kita melakukan ibadah ibadah wajib dan sunnah kita agar bisnis kita berjalan lancar dan di akhirat nanti kita bergelimang harta dan menjadi hamba hamba Allah yang termasuk 'terkaya' . Amiin