Dialoga Kampus, dakwah dan Beasiswa


ini adalah skenario pagi paling mudah yang sering kali terjadi dalam hidupku,
aku terbangun sekitar jam 8 waktu setempat, (yah karena jam ku berbeda dengan jam org lain pastinya) lalu aku duduk untuk menghilangkan ngantuk, melihat sekeliling lalu memastikan aku terbangun di tempat yg sama dengan saat aku memulai tidur. dan selanjutnya aku akan terbaring lagi.

well, it's not my routines to wake up late. seperti biasa tadi malam aq mendapat gangguan insomnia akut, aku mencoba tidur, lalu 1 jam kemudian blum juga berhasil, 2 jam kemudian, 3 jam kemudian, hingga aku terlelap, aku lupa pada jam ke berapa, entah ke 4 atau ke 5.

dan lalu aku sekarang sudah terjaga, aku menyusun semua skenario aktivitas yang akan aku lakukan, karena begitulah biasanya, aku akan menyusun seabrek aktivitas ku dalam otak ku dulu sebelum aku benar benar melakukannya,
bahkan aku bisa memilih banyak skala prioritas disana, agar yg aku lakukan efektif dan berjalan cepat.
dan tahukah apa yang menjadi prioritas pertama ku pagi ini?? yup, jongkok menghabiskan waktu di kamar mandi, menikmati gemericik air kran yang ada di hadapanku, yg secara tidak sengaja melempar ku pada geliat masa lalu yg pongah. aku terlempar pada masa aku kecil, saat aku terjongkok juga di sebuah sungai, tapi yang aku nikmati adalah gemericik air terjun pedesaan, karena disitulah asalku, damn, i miss it so bad.
setelah aku menghabiskan cukup waktu ku jongkok di kamar mandi, aku segera mandi dan berwudhu, aku keluar kamar mandi dan memakai pakaian lengkap, tak lupa minyak wangi, aku raih sajadah dan aku menggelarnya, aku ambil posisi dan..
aku sholat qodho' shubuh
aku sholat dhuha
Rasulullah bersabda : "saat kau melakukan suatu dosa, maka segeralah susul dengan kebaikan"
yup, aku melewatkan sholat shubuh ku kali ini lalu aku susul dengan kebaikan lain.

setelah aku selesai dengan semua kewajibanku, aku terlempar pada kesibukanku beberapa hari ini, di kampus ini aku adalah bakat yang banyak sekali mengikuti kegiatan, dan lalu aku membaginya pada 3 kata kunci penting, yaitu : Kampus, dakwah dan beasiswa.

KAMPUS
kampus adalah sebuah tirani peradaban yang membentuk demokrasi suatu bangsa menjadi luhur dan rakyatnya makmur, kampus adalah sebuah ironi tak bisa dibantah, apalagi untuk dikubur, sebuah kemungkinan yang bahkan tak bisa dilakukan oleh kata mungkin itu sendiri.
aku adalah mahasiswa 'kebanyakan' di kampus, mahir di satu sisi, dan nampak bodoh di sisi lain, aku bukan langganan nilai A atau IP di atas 3. aku adalah langganan tukang roti deket kampus, bukan langganan juara. aku menjalani kuliah ku biasa saja, hanya belajar saat ada tugas, hanya masuk di matakuliah yang dosen nya killer dan memberi nilai E kalau ketahuan absen, hanya ke kampus sebentar, dan masih banyak lagi kebiasaan minus yang aku lakukan. toh, IP ku tidak pernah terjun bebas, dan aku tidak membanggakan diri ku, karena semua hal itu lah aku memunculkan dua kosakata lain diatas sana selain kata kampus, agar kuliah ku tidak menjadi usapan kertas putih belaka.
aku memunculkan dua kosakata ini....

DAKWAH
Dakwah adalah kegiatan ku yang lain di kampus aku, aku adalah kader di beberapa lembaga dakwah keislaman, mulai dari yang kurang meyakinkan sampai yang benar benar ketat, setidaknya meskipun aku bukanlah anggota yang taat tapi sedikit banyak bakat ku dibuthkan di sana sini.
Dakwah adalah penjambretan kemunafikan dan kemaksiatan yang telah lama merajalela, kami mengajar lewat aliran urat, berkoar tanpa takut api, kami berteriak pekak di dekat telinga para pendosa, apakah yg berteriak sudah suci ?? belum, tapi berusaha membuat org lain menuju kebaikan adalah manusia yang berguna, sebagaimana Rasulullah Muhammad bersabda : " manusia yang berguna adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya" apakah disana ada kata harus lebih baik dari yang lainnya ?? tidak, tapi keinginan untuk menjadi  baik dan mau mengajak orang lain adalah yang dianjurkan.

BEASISWA
Beasiswa adalah langgananku semenjak kecil, sebuah kata yang selalu bersamaan melangkah dengan kisah hidupku, tak pernah berpisah apalagi berkhianat laiknya kekasih, oleh karena itu, saat kisah hidup ku bersambung menuju perguruan tinggi, maka saat itu pula kata 'beasiswa' di gandeng nya. aku mendapat beasiswa full dari pemerintah, mendapat jatah 12 juta setiap tahun, besar memang kalau diterima langsung, tapi berubah kata menjadi 'cukup' saat harus menjadi satu satunya sumber dana selama satu tahun dunia perkuliahan.
aku bukanlah tipe penerima beasiswa yang hanya mau mengambil uang nya saja lalu bersenang senang seperti beberapa orang lain yang mungkin saja ada, atau terlihat tidak ada. aku adalah penerima yang mau berbuat sesuatu meskipun itu kecil, setidaknya menurutku, aku akan berbuat apapun untuk membuktikan uang yang mengalir ke dalam ATM ku bukanlah data semata yang senantiasa berkurang setiap bulan. aku berbuat untuk persatuannya yang bernama GAMADIKSI

Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)