Kekhidmatan Ramadhan datang
bersama sukacita doa-doa yang melayang keharibaan Sang Pencipta agar Ramadhan
kali ini kualitas nya melebihi kualitas ramadhan kita sebelumnya. Lalu bersama
kerendahan hati sebagai hamba penuh khilaf kita haturkan jadwal ibadah dengan
program tertata rapi. Penuh rasa serius agar kelak di akhir ramadhan program
baik nan manfaat ini berhasil, selesai, tuntas!
Salah satu program yang paling
populer saat ini mungkin menyelesaikan membaca Kalamullah dalam Mushaf Al-Qur’an.
Membaca nya dengan tuntas saat masa Ramadhan adalah program wajib bagi setiap
individu, atau terkadang berkelompok. Mushaf dengan jumlah ayat 6000 lebih atau
kurang lebih 600 halaman ini tak jarang ditargetkan selesai setiap 7 hari
sekali atau bahkan ada yang 3 hari sekali. Sungguh targetan yang menakjubkan.
“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu, dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).” [Al-Baqarah : 185]
Namun, ananda nan fakir ilmu ini
ingin sekali menggeser format targetan kita itu, rasanya memiliki target
demikian mentereng memang bagus hanya saja terkhusus bagi yang memang telah
memiliki kecakapan khusus dalam membaca dan memahami Al-Qur’an nan mulia.
Bagi kita
si fakir ilmu rasanya jauh lebih baik menargetkan berapa banyak waktu yang akan
kita habiskan dari 24 jam setiap hari nya selama Ramadhan bersama sang agung
Al-Qur’an.
Rasanya sungguh jauh lebih hikmat
dan bersahaja jika kita berikan porsi waktu, kemudian dalam waktu itu kita
gunakan untuk berinteraksi penuh dengan Sang Kekasih Maha Cinta melalui
Kalam-Nya, tanpa gangguan sesuatu lain apapun.
Rasanya jauh lebih nikmat
merasakan setiap embun ayat nan menyejukkan dari lembar demi lembar Kalam-Nya
tanpa harus menghitung berapa ayat yang telah kita baca, atau berapa ayat yang
telah kita baca terjemahnya atau bahkan berapa ayat yang telah kita lakukan.
Dan sungguh, jauh lebih sejuk
rasanya membuka, mencium dan menghayati setiap ayat yang terkandung dengan
penuh khusuk tanpa harus menghitung berapa ayat lagi yang harus kita
selesaikan.
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
Membaca Al-Qur’an adalah
kenikmatan bagi seorang mukmin, setiap ayat nya memberi energi yang bisa
membawa kita terbang atau membuat kita tersujud tergugu penuh iba.
Setiap ayatnya
adalah perkataan Mulia Sang Pencipta, dengannya kita mendengar setiap bait dari
yang kelak menghakimi kita, Surga-kah atau neraka-kah?
Semoga bersama Al-Qur’an syafaat
itu kelak akan kita dapat, syafaat di saat tidak ada naungan lan perlindungan
selain dari Allah (ï·»). Semoga saudaraku.
Lateri, Ambon. Saat mentari perlahan mengepak sayap naik dari
istirahatnya di balik gunung.
Ramadhan 1437 H.
*disclaimer: mohon maaf judul nya tidak sesuai dengan isi, mungkin ini efek sahur sendiri selama bertahun-tahun ramadhan. mohon maklumi saja. demikian.
0 comments:
Post a Comment
Bagaimana Menurut mu? :)