Setahun Setelah Dua Dasawarsa


Dalam hitungan menit, setahun setelah dua dasawarsa mungkin sudah tak menarik untuk dihitung dengan otak ini. Bahkan bagi otak eksakta seperti saya. rasanya percuma menghitung sesuatu yang sudah pasti banyak dan tidak tahu akan dijadikan apa nantinya. Yang pasti dalam hitungan menit, kita tak nyaman rasanya menghitungnya kembali. Tapi jumlah itu akan sangat sedikit jadinya jika saya membandingkannya dengan banyaknya mozaik-mozaik yang berlarian saling berpegangan di dalamnya. Bahkan jika sudah di-konversi menjadi satuan detik.

Iringan-iringan memori yang memenuhi setiap sentrion otak mengusik kesadaran saya. ternyata begitu banyak jejak memori yang terseret dalam kehidupan saya. dan di antara sulur-sulur memori itu, begitu banyak karunia yang Allah azza wa jalla bentangkan bagi diri saya. dan begitulah, cinta semakin dalam menguasai diri saya. benar saja, cinta itu memang tentang waktu.

Anda bisa membayangkan bagaimana jika kita hidup dengan seseorang dalam waktu 21 tahun, dan orang itu tidak pernah berbuat yang tidak kita sukai. Bahkan untuk satu kali saja. Dia selalu memberikan yang terbaik bagi kita, membentangkan rencana termutakhir bagi kita. Dan menyediakan orang-orang yang sangat luar biasa bagi kita. Semua itu jua tidak meminta imbalan. Maka saya bisa pastikan anda akan mencintainya dengan begitu mendalam dan tak terkira.

Bersambung ..



Terima Kasih, Sudah Berkenan Membaca

Jika Manfaat, mari bagikan ^^

Comments

    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menurut mu? :)